Sam Farma

Situs informasi seputar dunia obat dan kesehatan

Obat-obat dengan kandungan alumunium dan atau magnesiumini bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl (asam klorida) dalam lambung. Magnesium atau alumunium tidak larut dalam air dan dapat bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan pemberian antasida sebagian besar dapat tercapai.

Sediaan yang mengandung Magnesium dapat menyebabkan diare (bersifat pencahar) sedangkan sediaan yang mengandung Alumunium dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit, maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan. persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut Hidrotalsit : Al(OH)3, MgCO3, Magnesium trisilikat, kompleks alumunium magnesium hidrotalsit.

Obat dengan kandungan natrium bikarbonat (NaCo3) merupakan antasida yg larut dalam air, dan dapat bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yg terabsorbsi dapat menyebabkan alkaliosis bila digunakan dalam dosis berlebih, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa.

Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada luka di lambung tetapi sebaiknya pemakaian obat ini dihindari karena bersifat neurotoksik sehingga dapat menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan) juga cenderung menyebabkan konstipasi. kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebih, kelebihan kalsium dapat menyebabkan hiperkalisemia

Obat dengan kandungan suklarfat, alumunium hidroksida dan bismuth koloidal juga dapat digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak iritasi oleh asam lambung. 

Nah, itu dia sob sedikit info tentang salah satu golongan obat antasida, sebenarnya berdasarkan mekanisme kerjanya, obat antasida itudigolongkan menjadi 2 : antihiperasiditas dan Perintang reseptor H2.


sumber : Buku Farmakologi SMF'INDONESIA' YOGYAKARTA  :)